nothing

Cerita dibawah ini hanya fiktif belaka, apabila ada kesamaan tokoh, watak, kejadian, itu semua hanya ketidaksengajaan hehehe

Selamat membaca !!!

Part 1

Bila yang tertulis untukmu

Adalah yang terbaik untukku

Kan ku jadikan kau kenangan yang terindah dalam hidupku

Namun, tak’kan mudah bagiku

Meninggalkan jejak hidupku

Yang tlah terukir  abadi sebagai kenangan yang terindah… (Samsons-Kenangan Terindah)

                Ku dengar kembali lagu itu saat seseorang menyanyikannya di panggung. Festival Menyanyi. Ya, kali ini aku berdiri ditengah-tengah penonton di acara ini. Siapa? Siapa yang barusan menyanyikan lagu itu? Aku hampir lupa. Yang muncul dibenakku saat itu adalah DIA. Ahh… ngapain aku masih mengingat dia!. Aku berontak pada diriku sendiri dan tiba-tiba tersentak saat seseorang memukul pundakku.

                “Ris, kemana aja sih loe? Gue cariin dari tadi tahunya disini .“

                “hehe tadi gue kehilangan jejak elo, terus gue……”, belum selesai aku bicara, Hilma langsung menarik tanganku dan membawaku pergi dari festival ini.

                Sebentar lagi lomba futsal antarkelas dimulai, Hilma mengajakku untuk menemaninya menonton pertandingan (pertandingan kali ini antarkelas XII IPA 1 dengan X3, dia khusus nonton pertandingan ini buat kakak kelas yang ia sukai sejak kelas X, sebut saja dia Kak Roni). Aku bingung, masih saja nih orang memperhatikan Kak Roni, padahal kan kak Roni itu brengsek (bagi gue yang nggak ngalemin, tapi bagi Hilma, sebrengsek-brengseknya Kak Roni, dialah yang telah mengisi hatinya) -_____- . Emmm… baru ingat, aku juga pernah ngalemin hal sejenis ini waktu SMP, tapi nggak perlu diingat plissssss! L

                Hilma. Dia sahabat baik ku. Kemanapun dia pergi, hatiku selalu bersamanya. Ceilah, kayak pacaran aja haha. Kami udah berteman sejak TK, jadi kami udah sehati banget nih wkwk. Dia baik, lebih baik daripada …………….. (isi sendiri) haha.

Jujur. Aku kasihan sama Hilma, udah hampir 2 tahun dia memendam perasaannya kepada Kak Roni, tapi, lagi-lagi ia hanya bisa melihatnya dari jarak jauh, jauh.Emang sih mereka sempat PDKT gitu, Kak Roni ngasih sinyal ‘SUKA’ sama Hilma tapi, yang bikin bingung, Kak Roni malah jadian sama cewek sekelas Hilma, namanya Brenda.  Aneh kan? Isi otak Hilma nih : “Ngapain ngerespon gue? Sempat bilang suka sama gue? Dan akhirnya jadian sama orang lain? Maksudnya apa?”. Menurut aku, si Roni itu ngerasa nggak cocok sama Hilma, terus milih Brenda. Eits, pertanyaan Hilma bersarang lagi : ”Terus? Ngapain lagi deketin gue pas dia udah jadian sama Brenda? Bukannya mereka pacaran?”. Aku coba jawab lagi, mungkin Roni ngerasa kamu lebih baik dari Brenda, terus deketin kamu lagi (jawabannya nggak jauh beda yaa sama jawaban yang pertama hehe). Hmm, si Roni udah jadian sama Brenda masih aja deketin Hilma, bilang Hilma baik lah, cantik lah. Aneh ih,bikin pusing 17 keliling :o. Kak Roni. Putusan sama Brenda (menyandang status jomblo), deketin Hilma lagi, PDKT lagi, ujung-ujungnya jadian sama cewek lain lagi, Vina, temen sekelas Kak Roni. Bener2 kebangetan. Bodoh banget sih Hilma, udah dua kali dibohongin masih aja cinta sama Kak roni. Maaf ya maaf ;) .

Plakk! lagi-lagi Hilma memukulku, ia mencoba menyadarkan ku bahwa Kak Roni berhasil memasukkan bola ke gawang . Plis, aku nggak perduli haha. Oh iya, Baru nyadar, aku barusan ngelamunin tentang Hilma dan Kak Roni hehe. Oke. Aku lanjutin lamunan ku tentang Hilma. Plis hil, kita emang bodoh. Eh? Kita? Elo aja kali gue enggak (padahal iya :D). Aku masih nggak ngerti sama Kak Roni, aku tahu, dari tatapan matanya sih, dia emang suka sama Hilma. Menurut kesaksian temen2 kak roni yang juga temen aku, Kak Roni emang suka sama Hilma, tapi kok dia nggak pernah nyatain perasaanya sama Hilma? Apa Hilma sehina itu ? eh? Bercanda2 -___-V. firasat aku berkata bahwa Hilma tahu apa yang sedang aku pikirkan, dan aku tahu kalau Hilma mendengar apa yang hatiku bicarakan,dan mungkin dia akan menjawab kayak gini : “Iya Riska, aku tahu aku bodoh, tapi gimana lagi? Aku udah terlanjur suka sama Kak Roni, aku susah buat lupain dia. Meskipun dia brengsek, aku tetep aja peduli sama dia, aku bingung harus gimana Ris, aku sayang sama dia ”. Ya, mungkin nanti ada saatnya semua pertanyaan loe kejawab Hil, semangat ! elo kuat Hil, elo pasti bisa ngadepin semuanya, senyum 

Tiiiiiiiiiiiiiiiiiit………..pluit panjang berbunyi. Pertandingan berakhir, kelas Kak Roni (XII IPA 1) berhasil keluar sebagai juara dengan skor akhir 1-0. Oke. Selamat Kak Roni, Selamat Hilma. Eh?

Pelajaran kali ini :

Its okay to be stupid, to be hurt, and cry. But learn, to be wise to be strong and smile